TERNATE – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Maluku Utara (Malut), mengelar aksi demonstrasi di depan Kantor Wali Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, pada Senin, 24 Februari 2024.
Aksi demonstrasi tersebut merupakan respon aksi bertajuk, “Indonesia Gelap” yang di lakukan oleh mahasiswa di daerah-daerah di Indonesia.
Sebagaimana di ketahui, aksi demonstrasi ini didasarkan keputusan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat dan mengancam masa depan generasi muda, salah satunya adalah pemotongan anggaran di sejumlah sektor termasuk sktor pendidikan dan perguruan tinggi.
Rama, Ketua Djaman Maluku Utara bersama organisasi cipayung lainnya yang tergabung dalam aksi aliansi mahasiswa Malut, dalam orasinya mengatakan, aksi yang mereka lakukan merupakan imbas dari kebijakan pemerintah yang di nilai tidak memihak kepada kesejahteraan masyarakat.
“Kami meniali kebijakan dari pemerintah tidak ada keberpihakan pada masyarakat, seperti makanan gratis program yang tidak menjawab permasalahan mendasar justru itu sebaliknya, merugikan dan menyusahkan masyarakat,” ungkap Rama
Aksi ini memuat tiga belas (13) tuntutan beberapa di antaranya Cabut INPRES No. 1 Tahun 2025 terkait efesiensi anggaran, evaluasi makan bergizi gratis, dan pangkas kebinet gemuk.
Dan aksi ini juga berlangsung dengan pengawalan ketat dari aparat keamanan, untuk memastikan jalannya demonstrasi tetap kondusif.
Selain itu, aksi demonstrasi itu nyaris ricuh, dan di duga terjadinya pemukulan terhadap Julfikaram Suhadi, Wartawan Tribun Ternate oleh oknum aparat yakni Satpol pp.
Menurut korban insiden itu terjadi saat situasi sedang memanas, di mana terjadi saling dorong antara mahasiswa dan pihak keamanan, saat ia sedang merekam ia justru menjadi sasaran pengeroyokan.
“Saya sedang vedio di tengah aksi yang nyaris ricuh, saya sempat di larang oleh anggota Satpol untuk merekam, dengan memukul tangan saya, tiba-tiba saya dikeroyok di pukuli di bagian kepala dan di tendang.” Kata Julfikaram. (An)
Tinggalkan komentar