TIDORE- Mendukung terwujudnya Penanganan Sampah di Desa untuk Indonesia maju, Kepala Desa Galala, Kecamatan Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan membuat inovasi Penanganan Sampah di Desa Galala atau (PSDG). Inovasi ini guna mentransfer pengetahuan untuk mempercepat Inovasi pelayanan publik.
Kepala Desa Galala Sandi Saleh mengatakan, sampah didefenisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya adalah proses alam, sebenarnya tidak ada konsep sampah yang ada hanya produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.
Bagi kebanyakan orang, membuang sampah sembarangan itu tidak mempengaruhi apa-apa, tapi dari sebagaian orang membuang sampah sembarangan itu sumber penyakit yang tidak kita ketahui, sampah bisa menimbulkan beberapa penyakit.
Contohnya muntaber, penyakit ini sering menyerang anak belita dan langsia. Efek dari kurangnya perhatian pemerintah menyediakan bak sampah atau mobil angkutan sampah sehingga masyarakat sering membuang sampah sembaragan, yang tidak mereka sadari bisa membahayakan dirinya sendiri.
“Latar belakang Inovasi sampah ini kami buat karena adanya peningkatan volume sampah yang di buang sembarang tempat, dan kurang perhatiannya pemerintah yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat,” ujar Sandi Saleh
Peningkatan volume sampah saat ini disebabkan oleh pertumbuhan penduduk dan perubahan gaya hidup konsumtif, sampah yang dibuang sembarangan dapat mencemari lingkungan, penyebab masalah kesehatan, dan bahkan bencana alam seperti banjir.
“Dampak negatif pada lingkungan akibat tidak di bersihkannya atau tidak ada pengelolaan tempat-tempat sampah sehingga menimbulkan berbagai masalah seperti bau tidak sedap, serta menjadi tempat berkembangnya penyakit,” jelas Sandi Saleh
Menurut Sandi, mpasih banyak masyarakat yang kurang memiliki kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah sesuai jenisnya.
Keterbatasan lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) juga menjadi tantangan, karena semakin meningkatnya jumlah sampah maka sulit untuk ditampung.
“Tujuan utama Inovasi Sampah ini adalah mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuang akhir (TPA), meningkatkan kesadaran masyarakat tentang sampah, dan menciptakan bak sampah atau mobil angkut sampah yang di sediakan pemerintah, agar masyarakat memiliki jiwa yang sehat, bebas sampah dan bebas dari penyakit yang bisa menyerang kapan saja,” ujar Sandi.
Manfaat inovasi ini juga mengurangi pencemaran limbah sampah, menambah kesadaran masyarakat, mengurangi tesiko kesehatan, dan meningkatkan kualitas hidup.
Rancangan Pembangunan Inovasi:
1. Pengurangan Sampah, mempromosikan gaya hidup yang lebih minim sampah, seperti penggunaan barang yang bisa digunakan berulang kali, dan menghindari penggunaan kemasan yang berlebihan. Cara kerja mengklasifikasikan sampah sesuai jenisnya (organik, anorgani, dll) untuk memudahkan proses daur ulang dan pengelolaan. Upaya yang perlu di lakukan sebelum inovasi ini adalah edukasi dan sosialisasi di Desa Galala terkait prilaku hidup minim sampah. Dengan adanya kegiatan ini sedikit banyak bedampak terhadap prilaku hidup minim sampah oleh masyarakat, namun kegiatan tersebut dirasa kurang bedampak terhadap prilaku masyarakat.
2. Langkah Tahapan, tahap pertama yang akan di lakukan ialah dengan cara pendekatan kepada masyarakat dan membuka wawasan terhadap sampah yang dibuang sembarangan. Menjelaskan kepada masyarakat dampak bahaya membuang sampah sembarangan, merangkul, menjelaskan dan membedakan.
3. Waktu pelaksaan sementara masih berjalan tetapi ada beberapa masyarakat yang buta akan kesadaran terhadap bahaya membuang sampah sembarangan, karena kurangnya juga tempat sampah atau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) karena keterbatasan tersebutlah inovasi ini akan di lakukan dan menhadirkan ide ide baru berharap bukaan mata dari pemerintah untuk membantu menghadirkan bak sampah atau mobil angkut sampah, agar memudahkan masyarakat.
4. Harapan dari Inovasi ini semoga inovasi yang telah berjalan dan mencoba mencari jalan keluar masalah sampah ini bisa terselesaikan dan tidak merugikan dari pihak yang terkena langsung dan tidak langsung.
Kebermanfaatan dan Keberlanjutan dapa di bagia menjadi 2, bagian:
1. Perubahan positif dalam masyarakat dengan memperkenalkan ide-ide, konsep, atau solusi baru yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup atau memecahkan masalah sosial yang kompleks. Inovasi ini berpotensi memberi manfaat bagi masyarakat dalam berbagai cara, dari perubahan ekonomi hingga peningkatan kualitas hidup, Inovasi ini juga dapat membantu menciptakan masa depan yang lebih bekelanjutan bagi semua orang.
2. Inovasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kemajuan manusia, Inovasi dapat mengambil banyak bentuk, mulai dari kemajuan teknologi. Namun penerapan solusi inovatif di masyarakat dapat menjadi tantangan karena faktor-faktor seperti kurangnya sumber daya atau infrastruktur.
Inovasi ini masih memerlukan beberapa kali evaluasi, karena beberapa masyarakat masih menyepelakan pembuangan sampah jadi tugas dari inovasi ini harus lebih berkembang agar lebih banyak ide-ide yang dapat mendekatkan inovasi ini pada masyrakat dan mengajarkan betapa pentingkan agar kita tidak membuang sampah sembarangan, dan mengajarkan kepada masyarakat agar selalu mencintai lingkungan.
“Estimasi anggaran untuk sementara ini di perlukan menghadirkan beberapa bak sampah dan angkutan sampah,” kata Sandi
Kesimpulan, Inovasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kemajuan manusia, Inovasi dapat mengambil banyak bentuk, mulai dari kemajuan teknologi, namun penerapan solusi inovatif di masyarakat dapat menjadi tantangan karena faktor-faktor seperti kurangnya sumber daya atau infrastruktur.
Sementara tu, Inovasi ini memerlukan peran penting dari pemerintah. Seperti membuat peraturan yang mendorong inovasi dan investasi dalam pengelolaan sampah. Memyediakan Dana yang cukup, memantau dan mengevakuasi kinerja untuk memastikan keberlanjutan. (Red)
Tinggalkan komentar