TIDORE – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku Utara, Said Mahdar, melakukan kunjungan kerja ke Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Soasiu, Kamis (27/02/25). Dalam kesempatan tersebut, ia tidak hanya meninjau kondisi rutan tetapi juga berbaur langsung dengan warga binaan dengan melaksanakan ibadah sholat dzuhur berjamaah di Masjid At-Taubah Rutan Soasiu.
Menariknya, dalam sholat berjamaah tersebut, Kakanwil Ditjenpas Malut, Said Mahdar, bertindak sebagai imam, diikuti oleh para pegawai rutan serta warga binaan. Kehadiran Kakanwil yang turut menjalankan ibadah bersama para warga binaan menciptakan suasana penuh hikmat dan kekhusyukan.
Turut mendampingi dalam kunjungan ini, Kabag TU dan Umum, Zulkifli Bintang, serta Kabid Pembimbing Kemasyarakatan, Badarudin. Usai melaksanakan sholat, Said Mahdar menyempatkan diri untuk memberikan arahan dan motivasi kepada para warga binaan di dalam masjid.
Dalam pesannya, ia menekankan pentingnya kesabaran, introspeksi diri, serta semangat untuk menjadi pribadi yang lebih baik setelah menjalani masa pembinaan.
“Kehidupan ini adalah proses pembelajaran. Jangan jadikan masa sulit sebagai penghalang untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Manfaatkan waktu di sini untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan memperbaiki diri,” ujarnya
Kepala Rutan Kelas IIB Soasiu, Wayan Arya Budiartawan, sangat mengapresiasi kehadiran Kakanwil yang memberikan semangat baru bagi warga binaan.
“Kunjungan ini sangat berarti bagi warga binaan kami. Kehadiran Kakanwil yang turut beribadah bersama mereka menunjukkan bahwa mereka masih mendapatkan perhatian dan kesempatan untuk memperbaiki diri. Kami berharap ini menjadi dorongan bagi warga binaan agar terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik,” ungkapnya.
Kunjungan ini tidak hanya menjadi bentuk pengawasan dan evaluasi bagi Rutan Soasiu, tetapi juga sebagai wujud kepedulian Kakanwil Ditjenpas Malut dalam memberikan motivasi dan semangat perubahan bagi warga binaan.
Dengan kegiatan seperti ini, diharapkan Rutan Soasiu tidak hanya menjadi tempat pembinaan, tetapi juga ruang bagi warga binaan untuk menemukan kembali makna kehidupan dan harapan di masa depan. (Red)
Tinggalkan komentar