Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Resmi Lantik Prof. Abdullah Jabid Sebagai Rektor Unkhair Ternate

falarakyat

No comments

JAKARTA- Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Mendiktisaintek-RI), Prof. Brian Yuliarto, Ph.D, melantik Prof. Dr. Abdullah W. Jabid, SE., MM, sebagai Rektor Universitas Khairun (Unkhair) periode 2025–2029. Prosesi pelantikan berlangsung di Gedung D, Kemendiktisaintek, Senayan, Jakarta, Senin, (25/8/2025). 

Pelantikan itu tertuang dalam Surat Keputusan Mendiktisaintek Nomor 235/M/KEP/2025 dan Nomor 27.027/A3/KPT.KP/2025 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pemimpin Perguruan Tinggi Negeri serta Pejabat Fungsional di Lingkungan Kementerian.

Selain Prof. Abdullah, dilantik juga Dr. Ir. Daut Andang Pasali, ST., MM, sebagai Rektor Universitas Pasamus, beserta sejumlah pejabat fungsional lainnya.

Dalam sambutannya, Prof. Brian menyebut pelantikan merupakan bagian dari regenerasi organisasi untuk memperkuat kinerja dan penyegaran di lingkungan kementerian. Ia meminta pimpinan perguruan tinggi yang baru dilantik bekerja profesional, menjunjung integritas, dan membangun komunikasi yang efektif.

“Kami berharap pimpinan perguruan tinggi dapat memberikan kontribusi nyata dalam pencapaian organisasi, menjalin kolaborasi produktif, serta berpegang pada prinsip pelayanan publik yang berorientasi pada hasil,” ujar Prof. Brian.

Prof. Brian juga menekankan pentingnya program Diktisaintek Berdampak, sebuah langkah transformasi pendidikan tinggi yang tidak hanya menghasilkan output akademik, tetapi juga manfaat langsung bagi masyarakat.

Perguruan tinggi, kata Prof. Brian, perlu lebih terbuka, modern, dan inklusif dengan pemanfaatan teknologi dan data.

Prof. Brian turut menyampaikan apresiasi kepada Rektor Unkhair sebelumnya, Dr. M. Ridha Ajam, M.Hum, dan Dr. Drs. Beatus Tambaib, M.A, atas dedikasi selama menjabat.

“Semoga rektor baru dapat melanjutkan program baik yang telah diinisiasi pendahulunya, sekaligus menjaga integritas dan mencegah praktik korupsi, kolusi, serta nepotisme,” tutupnya. (Hms/And)

Bagikan:

Berita Terkait

Tinggalkan komentar