Adam Basirun, Pemuda Kepulauan Obi
SEMBOYAN Saruma mengandung filosofi yang mendalam sebagai alat pemersatu masyarakat di Kabupaten Halmahera Selatan. Secara filosofis, Saruma mencerminkan nilai-nilai kebersamaan, persatuan dalam keberagaman, dan komitmen terhadap pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Filosofi Saruma yang mengusung konsep persatuan suku, ras, bahasa, agama, dan daerah dalam satu bingkai NKRI adalah cerminan dari semangat Bhinneka Tunggal Ika. Implementasi gagsan ini di Kabupaten Halmahera Selatan yang nasionalis dan religius dapat menjadi pondasi yang kuat untuk membangun harmoni sosial dan keberagaman yang konstruktif.
Bagaimana konsep ini bisa diimplementasikan yaitu: Nilai-nilai nasionalis dan religius terhadap kanduangan dari makna Saruma menggabungkan nilai-nilai nasionalisme dan religiusitas, memastikan bahwa pembangunan masyarakat tidak hanya berfokus pada aspek materi tetapi juga pada pembentukan karakter dan moral yang kuat.
Keadilan dan kesetaraan dari filosofi Saruma ini juga menekankan pentingnya keadilan dan kesetaraan dalam pembagian sumber daya dan kesempatan, memastikan bahwa setiap warga memiliki akses yang adil terhadap peluang pembangunan.
Melakukan penguatan identitas kebhinekaan edukasi tentang kebhinekaan dengan Integrasikan pendidikan tentang Bhinneka Tunggal Ika dalam kurikulum sekolah dan program pelatihan masyarakat.
Hal ini bertujuan untuk menanamkan pemahaman bahwa meskipun terdapat keberagaman dalam suku, ras, bahasa, dan agama, semua adalah bagian dari satu bangsa yang utuh.
Melaksanakan perayaan hari nasional dan keagamaan karena di selenggarakan perayaan hari-hari nasional dan keagamaan secara inklusif dengan melibatkan berbagai kelompok masyarakat. Acara ini dapat menjadi momen untuk memperkuat persatuan dan menekankan bahwa kebhinekaan adalah kekuatan, bukan hambatan.
Penciptaan ruang dialog dan kolaborasi forum musyawarah lintas agama dan budaya agar forum dialog antarumat beragama, antarbudaya, dan antarsuku untuk membahas isu-isu sosial serta mencari solusi bersama. Forum ini dapat menjadi tempat untuk memperkuat kesepahaman dan kerjasama antarwarga.
Membangun kolaboratif berbasis komunitas untu mendorong proyek sosial, ekonomi, dan budaya yang melibatkan berbagai kelompok etnis dan agama. Ini bisa berupa gotong royong membangun infrastruktur desa, mengelola pasar tradisional, atau mengadakan festival budaya yang merayakan keragaman.
Pemberdayaan komunitas dengan semangat nasionalisme dan religiusitas dengan melalui Pendidikan karakter dan agama mengintegrasikan pendidikan karakter yang berlandaskan nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan dalam program pendidikan formal maupun informal. Ini penting untuk membentuk masyarakat yang nasionalis dan religius, yang mampu menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi persatuan.
Dan pelatihan kepemimpinan lintas budaya karena diadakan pelatihan kepemimpinan yang mengajarkan bagaimana menjadi pemimpin yang bisa mempersatukan berbagai kelompok masyarakat. Pelatihan ini bisa diberikan kepada pemuda, tokoh agama, dan pemimpin komunitas.
Promosi dan penerapan nilai-nilai gagasan dari filosofis Saruma, dengan mengkampanyenkan Nilai Saruma melalui media lokal cetak, media online, termasuk radio, televisi, dan media sosial, untuk menyebarkan nilai-nilai Saruma.
Menceritakan kisah-kisah inspiratif tentang bagaimana kebersamaan dan gotong royong berhasil menyelesaikan masalah-masalah lokal. Penerapan nilai Saruma dalam kebijakan pemerintah dipastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah daerah mencerminkan filosofi Saruma. Misalnya, dalam perencanaan pembangunan, selalu utamakan musyawarah dan mufakat yang melibatkan berbagai kelompok masyarakat.
Penghargaan Terhadap keberagaman penghargaan bagi tokoh dan komunitas inspiratif, yang harus diberikan penghargaan kepada tokoh atau komunitas yang telah berhasil mempraktikkan nilai-nilai kebhinekaan dan persatuan dalam kehidupan sehari-hari.
Pengakuan ini tidak hanya sebagai bentuk apresiasi tetapi juga sebagai inspirasi bagi yang lain. membuata festival kebudayaan dan agama dengan terselenggarakan festival yang mempertemukan berbagai kelompok etnis dan agama untuk menampilkan seni, budaya, dan tradisi mereka. Festival ini akan memperkuat ikatan sosial antarwarga dan menumbuhkan rasa saling menghargai.
Membangun keberlanjutan dalam kebhinekaan, rencana pembangunan yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan keragaman budaya dan agama di Halmahera Selatan. Pastikan bahwa pembangunan ekonomi dan sosial tidak mengabaikan nilai-nilai kebhinekaan dan persatuan. Melakukan monitoring dan evaluasi berkala terhadap implementasi filosofi Saruma dalam kehidupan bermasyarakat. Ini penting untuk memastikan bahwa nilai-nilai ini benar-benar diterapkan dan membawa dampak positif bagi masyarakat.
Dengan mengimplementasikan makna dari filosofi Saruma yang mengutamakan persatuan dalam keberagaman, di Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku dapat menjadi contoh bagaimana semangat Bhinneka Tunggal Ika dapat dijalankan di tingkat lokal, menciptakan masyarakat yang nasionalis, religius, dan harmonis.
Sayangnya, implementasi dan penguatan filosofi Saruma sebagai semboyan pemersatu masyarakat di Kabupaten Halmahera Selatan telah mengalami penurunan akibat beberapa kebijakan politik yang kurang mendukung, karena kebijakan politik yang tidak inklusif dapat menyebabkan terpecahnya kelompok-kelompok masyarakat berdasarkan suku, ras, atau agama, sehingga mengurangi efektivitas Saruma sebagai alat pemersatu.
Kebijakan yang tidak transparan atau tidak adil dapat menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah, menghambat partisipasi aktif dalam program-program pembangunan yang berlandaskan Saruma.
Pentingnya melestarikan kembali Semboyan Saruma untuk memastikan bahwa Kabupaten Halmahera Selatan tetap harmonis, sejahtera, dan mandiri. Karena makna dari Saruma sebagai pemersatu membantu membangun masyarakat yang solid dan tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan, baik internal maupun eksternal.
Dengan melestarikan Saruma, identitas dan budaya lokal dapat tetap terjaga dan berkembang, memberikan rasa bangga dan memiliki kepada setiap warga. Dan pembangunan yang berlandaskan pada nilai-nilai Saruma cenderung lebih inklusif dan berkelanjutan, memastikan manfaat yang dirasakan merata di seluruh lapisan masyarakat.
Untuk merespon gagasan Rusihan Jafar tentang melestarikan kembali Bumi Saruma untuk Halmahera Selatan yang hebat, berikut adalah beberapa poin penting yang dapat dipertimbangkan: Apresiasi dan dukungan terhadap gagasan, karena hemat saya bahwa pengakuan atas pentingnya pelestarian yang di gagasan Rusihan Jafar calon bupati Kabupaten Halmahera Selatan 2024-2029, dengang menggarisbawahi pentingnya pelestarian nilai-nilai budaya dan lingkungan di Bumi Saruma, yang sangat relevan dalam menghadapi tantangan modernisasi dan perubahan sosial.
Mendukung ide ini berarti mengakui bahwa kekuatan budaya lokal adalah fondasi untuk pembangunan berkelanjutan. Menurut analisa saya selaku pemuda halmahera selatan, agar gagasan ini berhasil, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi non-pemerintah. Dukungan dari semua pihak akan memastikan bahwa pelestarian nilai-nilai Saruma tidak hanya menjadi slogan, tetapi diterjemahkan dalam tindakan nyata.
Persatuan dalam Keberagaman dari filosofis Saruma menekankan pentingnya menyatukan berbagai suku, ras, bahasa, dan agama yang ada di Halmahera Selatan dalam satu bingkai NKRI. Ini sejalan dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika yang menegaskan bahwa perbedaan adalah kekuatan, bukan pemecah belah. Dengan kebersamaan dan gotong royong dari filosofi Saruma mengedepankan semangat kebersamaan dan gotong royong sebagai dasar interaksi sosial. Ini menciptakan rasa tanggung jawab bersama dalam mencapai tujuan bersama, baik dalam aspek sosial, ekonomi, maupun budaya.
Menganalisis konsep Rusihan Jafar bahwa strategi untuk pelestarian budaya dan lingkungan penguatan pendidikan dan penyuluhan, salah satu cara efektif untuk melestarikan Bumi Saruma adalah melalui pendidikan. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal dalam kurikulum pendidikan dan mengadakan program penyuluhan kepada masyarakat, generasi muda dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Dan selain itu pemberdayaan ekonomi berbasis budaya mengembangkan produk-produk lokal yang berbasis pada warisan budaya Saruma, seperti kerajinan tangan, seni, dan kuliner, dapat menjadi sumber ekonomi yang berkelanjutan sekaligus menjaga kelestarian budaya. Ini akan memperkuat identitas lokal dan memberikan manfaat ekonomi langsung kepada masyarakat.
Inisiatif lingkungan dan pembangunan berkelanjutan dalam melestarikan lingkungan alam di Bumi Saruma melalui program konservasi hutan, laut, dan keanekaragaman hayati sangat penting.
Ini tidak hanya melindungi sumber daya alam tetapi juga mendukung kehidupan masyarakat yang bergantung pada sumber daya ini. Dan dapat mengimplementasi pembangunan di Halmahera Selatan harus selaras dengan kearifan lokal. Misalnya, proyek infrastruktur harus mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial, serta melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan.
Membangun Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat Halmahera Selatan bahwa pentingnya pelestarian Bumi Saruma harus dilakukan secara luas melalui media lokal, sosial, dan kegiatan komunitas. Ini akan membangun kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai yang ingin dilestarikan. Mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terlibat aktif dalam program pelestarian, baik melalui kegiatan gotong royong, partisipasi dalam program pemerintah, atau inisiatif komunitas.
Secara teoretis dalam mengukur dampak dan keberhasilan yaitu dengan melakukan evaluasi dan monitoring karena Setiap inisiatif yang diambil perlu diukur dampaknya secara berkala. Ini bisa dilakukan melalui survei masyarakat, penilaian ekonomi, dan kajian lingkungan untuk memastikan bahwa upaya pelestarian membawa manfaat nyata bagi Halmahera Selatan. Dan memberikan penghargaan dan pengakuan, sebab diberikan penghargaan kepada individu atau kelompok yang berkontribusi signifikan dalam melestarikan Bumi Saruma. Ini akan memotivasi lebih banyak orang untuk terlibat dalam upaya pelestarian.
Pandangan Kedepan memiliki Pengembangan rencana jangka panjang Agar pelestarian Bumi Saruma berkelanjutan, perlu adanya rencana jangka panjang yang melibatkan semua pemangku kepentingan. Rencana ini harus fleksibel untuk menyesuaikan dengan perubahan situasi tetapi tetap berpegang pada prinsip-prinsip dasar pelestarian. Dengan merespon gagasan ini secara konstruktif dan komprehensif, Bumi Saruma dapat dilestarikan dan bahkan diperkuat sebagai fondasi untuk Halmahera Selatan yang lebih hebat, sejahtera, dan berkelanjutan.
Pelestarian kembali filosofi Saruma sebagai semboyan pemersatu masyarakat di Kabupaten Halmahera Selatan membutuhkan upaya kolaboratif dari semua pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan organisasi non-pemerintah. Dengan menerapkan langkah-langkah strategis yang telah disebutkan, Saruma dapat kembali menjadi fondasi yang kuat dalam membangun masyarakat yang harmonis, sejahtera, dan mandiri, sekaligus menjaga keberagaman sebagai kekuatan utama dalam pembangunan. (Red)
Tinggalkan komentar