Pengelolaan Kualitas Air di Harita Nickel Dilakukan Secara Berkelanjutan, 2023 dan 2024 Tidak Ada Temuan Ketidaksesuaian Udara Dan Aspek Lingkungan

OBI- Perusahaan Pertambangan Harita Nickel melalui management menyikapi diskusi sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mengenai sistem pengelolaan udara yang diterapkan di wilayah operasional Perusahaan dan dampaknya terhadap lingkungan sekitar. Management menghargai perhatian dan masukan konstruktif yang diberikan terhadap isu ini, karena Perusahaan meyakini bahwa pengamatan yang kritis dapat menjadi pendorong bagi perbaikan yang berkelanjutan. 

Atas hal tersebut, Perusahaan menghargai seluruh perspektif para pemangku kepentingan dan berbagi aspirasi bahwa kegiatan pertambangan di Indonesia harus menjunjung tinggi prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) yang kuat.

Aspirasi inilah yang menjadi dasar komitmen Harita Nickel untuk menjalani asesmen ketat di bawah Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA) yang secara luas dikenal sebagai standar pertambangan paling ketat dan komprehensif di dunia.

Harita Nickel bangga menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang secara sukarela mengizinkan dirinya untuk menjalani audit sesuai dengan standar-standar IRMA, dan Perusahaan menyambut kolaborasi konstruktif dari seluruh pemangku kepentingan dalam perjalanan menuju pencapaian penting ini.

Untuk itu, Menyikapi diskusi yang beredar perusahaan Harita Nickel meyampikan Sistem pengelolaan air terpadu Harita Nickel dirancang untuk mengendalikan limpasan dan menjaga kualitas lingkungan secara berkelanjutan.

Di Harita Nickel, Saluran drainase dilengkapi dengan drop struktur yang berfungsi memperlambat laju aliran udara, mencegah erosi, serta memastikan limpasan udara melalui pengendapan sebelum dialirkan ke kolam sedimentasi.

 

Kolam sedimentasi (IPAL) berperan penting dalam mengendapkan Total Suspended Solids (TSS) guna menjaga kualitas udara di hilir. Kapasitas kolam ini terus ditingkatkan secara proporsional, mengikuti luas lahan di area tangkapan air (catchment area ). Di dalam kolam ini, kualitas air dipantau secara rutin agar tetap sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah.

Untuk memastikan transparansi dan pengawasan, infrastruktur fisik Harita Nickel dilengkapi dengan perangkat SPARING untuk pemantauan secara real-time . Perangkat ini dipasang di titik penaatan dan terhubung langsung dengan sistem nasional milik Kementerian Lingkungan Hidup, sehingga memungkinkan pelaporan otomatis terhadap data debit dan kualitas udara.

Selain itu, potensi keberadaan logam terlarut—termasuk Chromium-6 dari tanah laterit—dikelola melalui proses sedimentasi, flokulasi, dan koagulasi sebelum dialirkan. Pengambilan sampel analisis dan laboratorium secara berkala dilakukan oleh pihak ketiga independen yang telah terakreditasi.

Pada tahun 2023 dan 2024, hasil penilaian independen mencatat tidak terdapat temuan ketidaksesuaian terkait udara maupun aspek lingkungan lainnya di seluruh area operasional Harita Nickel.

Sebagai pengakuan atas konsistensi dalam pengelolaan lingkungan, perusahaan-perusahaan di bawah Harita Nickel telah mempertahankan peringkat PROPER Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup selama dua tahun berturut-turut. Capaian ini mencerminkan ketangguhan sistem yang diterapkan serta komitmen jangka panjang Harita Nickel dalam menjaga permintaan sumber daya udara di sekitar wilayah operasi.

Dari Hulu ke Hilir: Transparansi dan Teknologi dalam Pengelolaan Air Tambang

Pengelolaan udara yang terintegrasi dan adaptif sangat krusial di wilayah dengan curah hujan tinggi seperti Pulau Obi.

Di Harita Nickel, Management menerapkan pendekatan yang sistematis dan terstruktur untuk memastikan bahwa setiap jenis udara—baik air hujan maupun operasional udara—dikelola sesuai dengan karakteristiknya. Sistem kami dirancang untuk merespons dinamika lingkungan yang terus berubah, sekaligus mendukung keinginan jangka panjang.

Pengelolaan udara dilakukan berdasarkan sumbernya dan tujuan penggunaan dalam kegiatan operasional. Hal ini mencakup:

Proses udara: Daur ulang dan pemanfaatan kembali udara dalam proses pengolahan nikel.

Udara Non-Kontak : Air hujan yang tidak bersentuhan dengan aktivitas operasional.

Air limbah domestik: Selain air limpasan tambang, perusahaan juga mengelola air permukaan yang berasal dari limbah domestik.

Pengelolaan ini dilakukan di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik dengan teknologi biotank.

Pengelolaan udara yang berkelanjutan tidak hanya memerlukan disiplin operasional, tetapi juga investasi jangka panjang yang mengintegrasikan aspek lingkungan, teknis, dan sosial. Banyak dari inisiatif ini membutuhkan waktu agar dapat diimplementasikan sepenuhnya dan disesuaikan dengan kondisi lokal, terutama dalam ekosistem dinamis seperti Pulau Obi. Komitmen Harita Nickel tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga memastikan upaya perbaikan yang berkelanjutan. Inisiatif utama yang sedang berlangsung meliputi:

1. Taman komunitas air dan fasilitas pengemasan udara — Proyek ini mencakup kolam budidaya ikan air tawar dan pembibitan tanaman dalam zona penyangga seluas 20,92 hektar yang dilindungi, untuk mendukung mata pencaharian masyarakat dan restorasi ekologi.

2. Sistem daur ulang udara yang buruk — Melanjutkan penghematan udara lebih dari 7 juta meter kubik per tahun, kami sedang mengembangkan sistem daur ulang dan sirkular yang lebih luas untuk semakin mengurangi ketergantungan pada air tawar.

3. Pengelolaan limpasan udara — Kami bekerja sama dengan pakar hidrologi dan iklim untuk menyesuaikan sistem manajemen limpasan udara dalam rangka menghadapi variabilitas curah hujan yang meningkat dan potensi kejadian cuaca ekstrem yang lebih sering. (Red)

Bagikan:

Berita Terkait

Tinggalkan komentar